Rabu, 18 Juli 2012


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan (jumlah, massa, volume) sel, bersifat kuantitatif (dapat terukur) dan tidak dapat kembali (irreversible).
Dalam proses pertumbuhan dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor Luar, yang meliputi:
a. Nutrisi (makroelemen : C, H, O, N, P, S, Ca, K, Mg ; mikroelemen :
B, Br, Cu, Co, Mn, Zn, Fe, Ni)
b. Cahaya (berhubungan dengan fotoperiodisme).
c. Suhu (suhu optimum), Gravitasi
d. Kelembapan, air (imbibisi à mengaktifkan enzim hidrolitik), oksigen
(respirasi), pH
2. Faktor Internal, yang meliputi Gen sebagai pusat kendali genetik serta hormon
sebagai produk dari ekspresi gen.

Dalam proses pertumbuhannya tumbuhan memulai proses tersebut melalui 2 proses pertumbuhan yaitu:
1. Pertumbuhan primer à terjadi pada bagian meristem apikal/ujung/pucuk/primer.
Pada pertumbuhan ini terdapat 3 daerah utama yang terbentuk pada proses pertumbuhan tersebut meliputi:
Daerah pembelahan sel à pada daerah titik tumbuh akar dan batang.
Daerah pemanjangan sel à berada tepat dibelakang daerah pembelahan.
Daerah diferensiasi sel à pada daerah ini terjadi proses pembentukan jaringan-jaringan.
2. Pertumbuhan sekunder à terjadi pada bagian meristem sekunder/lateral.
Pada pertumbuhan ini melibatkan peran dari kambium yang terdiri dari:
Kambium fasikuler : membentuk struktur xilem dan floem sekunder (lingkaran tahun).
Kambium interfasikuler : membentuk struktur jari-jari empulur
Kambium gabus (felogen) : membentuk struktur periderm (kulit kayu) yaitu kearah luar membentuk felem dan kedalam membentuk feloderm.

Pada proses pertumbuhan tumbuhan, terdapat 2 teori titik tumbuh yaitu:
a. Teori Histogen dari Hanstein yang membagi titik tumbuh akar dan batang menjadi 3 bagian:
1. Dermatogen à membentuk epidermis
2. Periblem à membentuk kortek
3. Plerom à membentuk stele
b. Teori Tunika Korpus dari Schmidt yang membagi daerah pertumbuhan menjadi 2 bagian:
1. Tunika à lapisan sel yang aktif di bagian luar
2. Korpus à lapisan sel sebelah dalam yang aktif membelah ke segala arah.

Pertumbuhan pada tumbuhan juga dipengaruhi oleh beberapa hormon-hormon penting yaitu:
Auksin (IAA = Indol acetic Acid) à memacu pemanjangan sel bagian pucuk, mempercepat diferensiasi, memacu pembengkokan batang, merangsang pembentukan akar lateral dan serabut, merangsang pembelahan sel kambium vaskuler, memacu dominasi apikal, merangsang perbungaan dan pembentukan buah, merangsang partenokarpi.
Giberelin à menstimulasi pemanjangan dan pembelahan sel, mempercepat pertumbuhan, perkecambahan biji (memecah dormansi) dan tunas, pertumbuhan bunga serta partenokarpi (menghambat pembentukan biji).
Sitokinin à merangsang pembelahan sel, pembentukan organ, menunda penuaan (menunda pengguguran daun, bunga dan buah), memacu pertumbuhan kuncup lateral (menekan dominasi apikal), memacu pembesaran sel kotiledon dikotil.
Gas etilen à merangsang penuaan, pengguguran daun, perbungaan, pemasakan buah, menghambat pemanjangan batang.
Asam absisat (ABA) à menghambat pertumbuhan (dormansi), membantu pengguguran daun.
Kalin à meliputi Rhizokalin (merangsang pembentukan akar), Kaulokalin (merangsang pembentukan batang), Filokalin (merangsang pembentukan daun), dan anthokalin (merangsang pembentukan bunga).
Asam traumalin à mempercepat penyembuhan luka.

B. Perkembangan
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan dengan sifat tidak dapat terukur (kualitatif) dan juga irreversible.
Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan meliputi beberapa tahapan fase embrionik, yaitu:
a. Pembelahan (Cleavage) dan Blastulasi à Zigot setelah terbentuk akan mengalami Cleavage dimulai di bagian oviduct dan dalam 5-10 hari akan melakukan nidasi sendiri pada dinding uterus (endometrium). Setelah tahap tersebut kan melakukan pembelahan secara mitosis menjadi sekitar 64 sel dan membentuk morula. Morula kan berkembang menjadi sebuah bola berongga disebut blastula dengan susunan sel berukuran kecil (mikromer) dan sel berukuran besar (makromer).
b. Gastrulasi à merupakan proses pembentukan lapisan embrional yang akan menentukan terhadap tipe lapisan tubuh organisme. Pada vertebrata akan terbentuk 3 lapisan embrional yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.
c. Morfogenesis à merupakan proses terjadinya gerakan morfogenetik dari lapisan sel-sel untuk menuju pembentukan jaringan.
d. Diferensiasi dan Spesialisasi à merupakan proses perubahan struktur, bentuk dan fungsi sel. Hasil dari proses ini 3 lapisan embrional akan membentuk jaringan spesifik.
e. Induksi embrionik à proses saling mempengaruhi antar lapisan sel sebelum terbentuk organ.
f. Organogenesis à proses pembentukan organ pada embrio.