Rabu, 18 Juli 2012


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

A. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah proses pertambahan (jumlah, massa, volume) sel, bersifat kuantitatif (dapat terukur) dan tidak dapat kembali (irreversible).
Dalam proses pertumbuhan dipengaruhi oleh factor-faktor sebagai berikut:
1. Faktor Luar, yang meliputi:
a. Nutrisi (makroelemen : C, H, O, N, P, S, Ca, K, Mg ; mikroelemen :
B, Br, Cu, Co, Mn, Zn, Fe, Ni)
b. Cahaya (berhubungan dengan fotoperiodisme).
c. Suhu (suhu optimum), Gravitasi
d. Kelembapan, air (imbibisi à mengaktifkan enzim hidrolitik), oksigen
(respirasi), pH
2. Faktor Internal, yang meliputi Gen sebagai pusat kendali genetik serta hormon
sebagai produk dari ekspresi gen.

Dalam proses pertumbuhannya tumbuhan memulai proses tersebut melalui 2 proses pertumbuhan yaitu:
1. Pertumbuhan primer à terjadi pada bagian meristem apikal/ujung/pucuk/primer.
Pada pertumbuhan ini terdapat 3 daerah utama yang terbentuk pada proses pertumbuhan tersebut meliputi:
Daerah pembelahan sel à pada daerah titik tumbuh akar dan batang.
Daerah pemanjangan sel à berada tepat dibelakang daerah pembelahan.
Daerah diferensiasi sel à pada daerah ini terjadi proses pembentukan jaringan-jaringan.
2. Pertumbuhan sekunder à terjadi pada bagian meristem sekunder/lateral.
Pada pertumbuhan ini melibatkan peran dari kambium yang terdiri dari:
Kambium fasikuler : membentuk struktur xilem dan floem sekunder (lingkaran tahun).
Kambium interfasikuler : membentuk struktur jari-jari empulur
Kambium gabus (felogen) : membentuk struktur periderm (kulit kayu) yaitu kearah luar membentuk felem dan kedalam membentuk feloderm.

Pada proses pertumbuhan tumbuhan, terdapat 2 teori titik tumbuh yaitu:
a. Teori Histogen dari Hanstein yang membagi titik tumbuh akar dan batang menjadi 3 bagian:
1. Dermatogen à membentuk epidermis
2. Periblem à membentuk kortek
3. Plerom à membentuk stele
b. Teori Tunika Korpus dari Schmidt yang membagi daerah pertumbuhan menjadi 2 bagian:
1. Tunika à lapisan sel yang aktif di bagian luar
2. Korpus à lapisan sel sebelah dalam yang aktif membelah ke segala arah.

Pertumbuhan pada tumbuhan juga dipengaruhi oleh beberapa hormon-hormon penting yaitu:
Auksin (IAA = Indol acetic Acid) à memacu pemanjangan sel bagian pucuk, mempercepat diferensiasi, memacu pembengkokan batang, merangsang pembentukan akar lateral dan serabut, merangsang pembelahan sel kambium vaskuler, memacu dominasi apikal, merangsang perbungaan dan pembentukan buah, merangsang partenokarpi.
Giberelin à menstimulasi pemanjangan dan pembelahan sel, mempercepat pertumbuhan, perkecambahan biji (memecah dormansi) dan tunas, pertumbuhan bunga serta partenokarpi (menghambat pembentukan biji).
Sitokinin à merangsang pembelahan sel, pembentukan organ, menunda penuaan (menunda pengguguran daun, bunga dan buah), memacu pertumbuhan kuncup lateral (menekan dominasi apikal), memacu pembesaran sel kotiledon dikotil.
Gas etilen à merangsang penuaan, pengguguran daun, perbungaan, pemasakan buah, menghambat pemanjangan batang.
Asam absisat (ABA) à menghambat pertumbuhan (dormansi), membantu pengguguran daun.
Kalin à meliputi Rhizokalin (merangsang pembentukan akar), Kaulokalin (merangsang pembentukan batang), Filokalin (merangsang pembentukan daun), dan anthokalin (merangsang pembentukan bunga).
Asam traumalin à mempercepat penyembuhan luka.

B. Perkembangan
Perkembangan merupakan proses menuju kedewasaan dengan sifat tidak dapat terukur (kualitatif) dan juga irreversible.
Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan pada hewan meliputi beberapa tahapan fase embrionik, yaitu:
a. Pembelahan (Cleavage) dan Blastulasi à Zigot setelah terbentuk akan mengalami Cleavage dimulai di bagian oviduct dan dalam 5-10 hari akan melakukan nidasi sendiri pada dinding uterus (endometrium). Setelah tahap tersebut kan melakukan pembelahan secara mitosis menjadi sekitar 64 sel dan membentuk morula. Morula kan berkembang menjadi sebuah bola berongga disebut blastula dengan susunan sel berukuran kecil (mikromer) dan sel berukuran besar (makromer).
b. Gastrulasi à merupakan proses pembentukan lapisan embrional yang akan menentukan terhadap tipe lapisan tubuh organisme. Pada vertebrata akan terbentuk 3 lapisan embrional yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm.
c. Morfogenesis à merupakan proses terjadinya gerakan morfogenetik dari lapisan sel-sel untuk menuju pembentukan jaringan.
d. Diferensiasi dan Spesialisasi à merupakan proses perubahan struktur, bentuk dan fungsi sel. Hasil dari proses ini 3 lapisan embrional akan membentuk jaringan spesifik.
e. Induksi embrionik à proses saling mempengaruhi antar lapisan sel sebelum terbentuk organ.
f. Organogenesis à proses pembentukan organ pada embrio.

Kamis, 31 Mei 2012


Jaringan Otot
Jaringan otot, jaringan ini sebagian besar terdiri atas sel-sel yan berbentuk serabut-serabut dengan ukuran panjang bervariasi. Dapat dikatakan tidak mengandung matriks. Sel-sel tersusun dalam berkas-berkas yang dibungkus jaringan pengikat. Jaringan otot mempunyai daya kerut yang cukup tinggi, panjangnya dapat menyusut sampai separuh atau sepertiga panjang normal. Jaringan otot terbagi atas otot serat lintang, otot polos, otot jantung

Jaringan Otot
Kita bergerak pake apa? pake otot dong, jantung kita berdenyut dengan apa? dengan otot juga, lah kalau saluran pencernaan kita ? juga ada ototnya kan? iyup.Artikel ini akan membahas tentang jaringan otot, so baca ampe abis ya.
Struktur jaringan otot dikhususkan untuk melakukan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan gerakan, baik oleh badan secara keseluruhan maupun oleh berbagai bagian tubuh yang satu terhadap yang lain. Sel-sel otot sangat berkembang dalam fungsi kontraktil dan tidak begitu berkembang dalam hal konduktivitas. Kekhususan ini meliputi pemanjangan sel-selnya sesuai sumbu kontroksi.

Pada jaringan otot, sel-sel atau serat otot itu biasanya bergabung dalam berkas-berkas, sehingga jaringan otot tidak hanya terdiri atas serat-serat otot saja. Karena harus melakukan kerja mekanis, serat-serat otot memerlukan banyak kapiler darah yang mendatangkan makanan dan oksigen, dan mengangkut keluar produk sisa toksik. Pembuluh-pembuluh darah itu terdapat di dalam jaringan ikat fibrosa, yang juga berguna untuk mengikat serat-serat otot menjadi satu dan sebagai pembungkus, pelindung sehingga tarikan dapat berlangsung secara efektif.

Komponen-komponen sel-sel otot seperti hal-hal yang lain, tetapi memiliki istilah khusus, membran sel disebut sarkolema, sitoplasma disebut sarkoplasma, retikulum endoplasma disebut retikulum sarkoplasma, dan mitokondria disebut sarkosoma.
Ada tiga macam otot digolongkan berdasarkan struktur dan fungsi, yaitu otot rangka, otot jantung, dan otot polos.

OTOT RANGKA
Otot lurik atau otot rangka membentuk daging pada binatang. Dalam keadaan segar berwarna merah muda, sebagian disebabkan pigmen di dalam serat-serat ototnya dan sebagian lagi disebabkan kayanya jaringan itu akan pembuluh-pembuluh darah, tetapi ada variasi warnanya dan dikenal otot “merah” dan otot “putih”. Tiap serat atau sel otot berbebtuk silindris panjang dan berinti banyak. Ujung-ujungnya meruncing atau agak membulat pada perbatasan otot dan tendo. Otot rangka berkontraksi lebih cepat daripada otot polos.
Tiap serabut otot diseputi oleh jaringan pengikat yang disebut endomisium. Beberapa serabut otot bergabung membentuk berkas otot atau fasikulus, yang diseliputi oleh jaringan pengikat pirimisium. Beberapa berkas otot bergabung membentuk gumpal otot, yang diselaputi oleh jaringan pengikat epimisium. Dalam selaput otot terdapat serabut kolagen, serabut elastis dan fibroblas dan pembuluh darah.
Struktur Halus
Miofibril yang terlihat sebagai benang-benang panjang dengan diameter 1-3 mikrometer dibawah mikroskop cahaya, terdiri satuan-satuan yang lebih kecil “ miofilamen”. Ada dua macam ukuran yaitu:
a. Filamen yang lebih tebal, mengandung myosin, garis tengah sekitar 12-15 nm denagan panjang 1,5 mikrometer dan menempati bagian tengah sarkomer membentuk pita A
b. Filamen tipis, mengandung aktin, garis tengah 5 nm, dan panjang sekitar 1 mikrometer dan terikat pada kedua belah garis
c. Filamen menengah (intermediate) (10 nm) membentuk jarring-jaring luas
d. Filamen tranversal, filamen berbebtuk kberkas halus menghubungkan miofibril-miofibril berdekatan berjalan antara garis-garis 2 dan garis-garis M.

Sistem Membran
Sarkolema terdiri atas membran plasma sel otot itu yang dilapisi oleh suatu lamina basal halus yang ekstraseluler, serta sedikit miofibril kolagen. Retikulum endoplasma yang agranuler sangat banyak dan merupakan suatu sistem tubuli dan sistem bermembran yang sambung-menyambung membentuk selubung di sekitar miofibril. Sarkopolasma memilki banyak sarkosom yang besar dan penuh dengan Krista terdapat di bawah sarkolema.

Macam-macam serabut serat otot
Serat serabut otot terdiri dari tiga macam yaitu:
a. Serat merah : bergaris tengah relativ kecil dengan banyak sarkosom besar yang penuh Krista
b. Serat putih : seratnya lebih besar dan sarkosom-sarkosomnay yang lebih kecil terdapat berpasangan sekitar garis-garis
c. Serat menengah: serat merah yang terdapat pada otot merah, tetapi sarkosom lebih kecil dan garis-garis lebih tebal.
Myneoral Junction, bersifat lebih komplek pada serat putih dan penyebaran berbagai jenis serat di dalam suatu otot agaknya dipengaruhi oleh sistem syaraf.

REGENERASI
Sesudah mengalami kerusakan, serat otot memiliki kapasitas untuk melakukan regenerasi, tetapi kerusakan berat akan diperbaiki dengan pembentukan jaringan ikat fibrosa dengan meninggalkan parut. Demikian juga bila syaraf pembuluh darah terganggu alirannya, dan serat-serat otot berganerasi dan diganti jaringan ikat fibrosa.
Terdapat meleSelain terdapat melekat pada rangka, otot rangka terdapat pula pada lidah, bibir, daun telinga, kelopak mata, dan diafragma.

OTOT JANTUNG
Otot jantung bersifat lurik dan invalunter berkontraksi secara ritmis dan automatis. Mereka hanya terdapat pada miokard (lapisan otot pada jamtung) dan pada pembuluh darah yang besar yang secara langsung berhubungan dengan jantung. Pada daerah khusus yang disebut diskus interkalaris. Setiap sel mempunyai panjang sekitar 1x00micrometer dan panjang 15 micrometer, ujungnya terbelah dua yang terletak pada sel yang berdekatan. Serat otot jantung dibungkus suatu sarkolema tipis mirip yang terdapat pada otot rangka, dan sarkoplasma yang penuh mitokondria. Miofibril-miofibril terpisah oleh deretan mitokondria yang mengakibatkan gambaran gurat-gurat memanjang yang nyata. Gambaran lurik melintang pada miofibril, dengan guarat-gurat A,1,2,N dan M sebagaimana pada otot rangka juga nyata tetapi guratnya tidak sejelas terdapat pada otot rangka . Intinya lonjong panjang dan terdapat di tengah serat diantara miofibril-miofibril yang divergen. Sekitar inti terdapat daerah sarkoplasma berbentuk gelandong dengan banyak mitokondria.
Struktur Halus
Miofilamen yang mengandung aktin dan myosin terdapat pada rangka dan memperlihatkan susunan yang sama. Walaupun tidak banyak, miofilamen hanya terbatas pada sel-sel otot itu sendiri dan tidak mengalami batas sel. Pengelompokan miofilamen menjadi miofibril tidak sempurna seperti pada otot rangka dan potongan melintang memperlihatkan miofibril-miofibril yang dikelilingi oleh sarkoplasma dan RE. Diskus interkalaris merupakan batas sel yang khusus pada garis-garis. Bila dua sel dapat dipisahkan pada diskus ini, maka permukaan sel yang berhadapan akan memperlihatkan gambaran yang kompleks berupa papilla dan tonjolan-tonjolan.

Kontraksi
Sejak permulaan kehidupan embrional, terjadi kontraksi miogenik spontan pada sel-sel otot jantung. Di beberapa bagian jantung dewasa, sel-sel otot jantung mengalami modifikasi dan membentuk sistem hantar rangsang yangmengandung denyut jantung. Rambatan rangsang terjadi dari sel otot jantung ke sel lain melalui nucleus. Sel-sel miokard atrium berbeda dari sel miokard ventrikel. Sel atrium lebih kecil dengan sistem T yang kurang berkembang.

Regenerasi
Otot jantung lebihtahan terhadap trauma bila dibandingkan dengan otot jenis lainnya, tetapi hampir tidak ada tanda regenerasi setelah terjadinya suatu cedera. Otot jantung yang rusak diperbaiki dengan meninggalkan suatu jaringan parut.

OTOT POLOS
Jenis otot ini disebut juga sebagai otot tidak lurik atauotot involunter. Otot polos terutama terdapat pada bagian visceral, membentuk bagian yang kontraktil pada dinding saluran cerna sejak pertengahan esophagus sampai ke anus, termasuk saluran-saluran keluar kelenjar yang berhubungan dengan sistem ini. Terdapat juga pada sistem pernafasan, sistem reproduksi, pada arteri dan vena, pembuluh limfe, dan dari visera berongga. Seart otot polos dalam keadaan relaksasi merupakan sel panjang, berbentuk gelondong, meruncing di kedua ujungnya dan mempunyai bagian tengah yang lebih lebar, tempat letak intinya. Ukuran tergantung tempatnya dari 20 micrometert pada pembuluh darah sampai 0,005 mm dalam rahim wanita hamil.
Struktur Halus
Dalam sarkoplasma sekitar inti, khususnya pada kutub, terdapat mitokondria, sejumlah elemen dari Retikulum granular dan ribosom-ribosom bebas, suatu aparat golgi kecil, glikogen dan sesekali titik-titik lipid. Sisa sarkoplasma terutama mengandung miofilamen tebal dan tipis dengan perbandingan yang lebih banyak. Sarkolema sebesar 7 nm, diluarnya dilapisi suatu lamina basal, serat-serat retikular dan elastin mengisi celah-celah interseluler sempit.
Kontraksi
Dapat dikatakan satuan kontraktil otot polos adalah sel dan bukan sarkomer (yang tidak ada) rupanya “attachment plaque”. Pada sarkolema dan mpadat sel (dense bodies) dalam sarkoplasma dihubungkan oleh berkas-berkas filamen menengah dengan garis tengah 10 nm, membentuk suatu rangka atau kerangka dalam sev. Badan padat mengandung alfa aktinin, suatu protein yang dapat pada garis-garis yang menjadi tempat perlekatan miofilamen tipis. Kekuatan kontraksi dihasilkan oleh mekanisme filamen yang bergeser antara miofilamen tebal dan tipis dan diteruskan oleh badan padan padat kerangka bsev yang terdiri dari filamen-filamen 10 nm, untuk memendekkkan panjang sel.

Regenerasi
Sebagian besar otot polos dibentuk melalui perkembangan sel-sel mesenkim, walaupun yang terdapat pada iris berasal dari ectoderm. Dalam hubungan dengan beberapa kelenjar dan saluran keluarganya seperti kelenjar-kelenjar liur, kelenjar keringat, dan kelenjar lakrimal, ada sel-sel dengan banyak cirri khas otot polos yang berkembang dari ectoderm dan sel mioepitel. Sel otot polos dapat bertambah ukurannya akibat rangsangan fisiologis (dalam rahim selama kehamilan) dan akibat rangsangan patologis (dalam arteriol pada hipertensi) tyerutama oleh bertambah besarnya masing-masing sel otot.

Perbedaan antara Otot Polos dan Serat Kolagen
Salah satru kesulitan yang paling umum dalam mempelajari jaringan adalah membedakan otot polos dan jaringan ikat padat. Serat-serat otot bersifat seluler dan umumnya terpulas lebih jelas dengan eosin daripada serat-serat kolagen. Intinya terdapat di dalam serat, mungkin berkeriput, dan lebih besar inti fibroblas yang terdapat diantara serat-serat kolagen.
Sifat-sifat Jaringan Otot
Ada 4 sifat jaringan otot yaitu ekstensibilitas, elastisitas, irritabilitas, dan kemampuan mengembangkan ketegangan (tension). Sifat-sifat tersebut umumnya terdapat pada seluruh otot yaitu otot jantung, otot halus, dan otot skeletal pada manusia, juga dimiliki oleh otot-otot mamalia, reptil, amphibi, burung, dan serangga.
Ekstensibilitas
Sifat ekstensibilitas umumnya terdapat pada beberapa jaringan biologis. Seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini, ekstensibilitas adalah kemampuan terulur atau meningkatnya pemanjangan otot, dan elastisitas adalah kemampuan otot untuk kembali ke panjang normal setelah diulur (distretch). Elastisitas otot akan mengembalikan otot ke posisi pemanjangan istirahat normal (normal resting) setelah mengalami penguluran dan memberikan transmisi ketegangan yang halus dari otot ke tulang.
Elastisitas
Sifat elastis otot digambarkan sebagai 2 komponen utama. Komponen elastis paralel (PEC) ditunjukkan oleh membran otot, yang memberikan tahanan pada saat otot secara pasif terulur (stretch). Komponen elastis seri (SEC) terdapat pada tendon, bekerja sebagai pegas yang lentur untuk menyimpan energi elastis ketika otot yang tegang diulur (distretch). Komponen-komponen elastisitas otot ini dinamakan demikian karena membran otot dan tendon masing-masing paralel dengan serabut otot dan seri atau segaris dengan serabut otot, dimana memberikan komponen kontraktil. Elastisitas otot skeletal manusia secara utama terdapat pada SEC (tendon).
Baik SEC dan PEC memiliki sifat merekat yang memungkinkan otot terulur dan kembali ke dalam bentuk semula. Ketika penguluran statik pada group otot seperti hamstring dipertahankan selama jangka waktu tertentu, maka secara progresif otot akan memanjang, dan meningkatkan ROM sendi. Demikian pula, setelah group otot tertentu diulur (distretch), maka tidak akan kembali dengan segera ke posisi pemanjangan istirahat (resting length), tetapi secara bertahap akan memendek selama jangka waktu tertentu. Respon viskoelastik ini pada otot tidak bergantung pada jenis kelamin (independent).
Irritabilitas
Sifat karakteristik otot lainnya adalah irritabilitas. Irritabilitas adalah kemampuan untuk merespon suatu stimulus. Stimulus yang mempengaruhi otot dapat berupa elektrokimiawi seperti aksi potensial dari saraf yang mempersarafinya, atau mekanikal seperti pukulan/benturan dari luar pada bagian otot. Ketika diaktivasi oleh stimulus maka otot akan merespon dengan berkembangnya ketegangan (tension).
Kemampuan Mengembangkan Ketegangan
Kemampuan untuk mengembangkan ketegangan (tension) merupakan salah satu sifat karakteristik yang khas pada jaringan otot. Secara historis, perkembangan ketegangan (tension) dari otot telah dikenal sebagai kontraksi, atau komponen kontraktil dari fungsi otot. Kontraktilitas adalah kemampuan otot untuk memendek dari panjang otot. Namun demikian, ketegangan pada suatu otot tidak mungkin menghasilkan pemendekan otot (akan dibahas pada subbab berikutnya).
Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun
atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh.
Kemampuan menggerakkan berbagai organ tubuh ini disebabkan
kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi.
Kemampuan kontraksi ini sangat
dimungkinkan karena sel-sel otot
mengandung protein kontraksi yang
memanjang dan mengandung serabutserabut
halus disebut miofibril. Miofibril
terdiri atas protein miosin dan aktin.
Pada Vertebrata dikenal 3 macam
jaringan otot, yaitu:
a. Otot polos
Mempunyai miofibril yang
homogen, merupakan otot tidak sadar,
terdapat pada dinding saluran
pencernaan dan dinding pembuluh
darah.
b. Otot lurik
Mempunyai miofibril yang
heterogen, merupakan otot sadar berinti
lebih dari satu yang terletak di bagian
pinggir, terdapat pada rangka.
c. Otot jantung
Mempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong dalam otot tak
sadar, serabut-serabut ototnya dapat bercabang-cabang, intinya satu
terletak di tengah-tengah.

Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel
otot. Serabut otot tersebut dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh
selaput atau membran yang disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi suatu cairan
sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan otot terdapat pada semua anggota tubuh,
baik anggota gerak maupun organ-organ dalam dan luar.

Fungsi jaringan otot ini adalah sebagai alat gerak aktif. Otot memiliki
kemampuan untuk berkontraksi kemudian berelaksasi sehingga dapat
menggerakkan tubuh pada tempat melekatnya otot tersebut. Otot dibedakan
menjadi 3 jenis, seperti berikut.
a. Otot Lurik/Kerangka
Disebut otot lurik, karena
memiliki lurik dan dapat disebut
juga otot kerangka karena
melekat pada kerangka, misalnya
tendon, otot bisep, dan triseps.
Otot ini memiliki bentuk
silindris panjang dan memiliki
karakteristik antara lain berinti
banyak di tepi, kontraksinya di
bawah kesadaran, memiliki
gerakan cepat dan kuat, mudah
lelah.

b. Otot Polos
Otot ini tersusun dari sel yang berbentuk
gelendong, kumparan, dan memiliki inti
satu di tengah. Otot polos berukuran antara
30-200 milimikron. Otot polos, mempunyai
pola permukaan yang polos, tanpa adanya
pola lurik melintang. Otot ini juga dilengkapi
dengan saraf yang berasal dari sistem
saraf tak sadar. Karakteristik otot ini antara
lain, kontraksinya spontan, tetapi kerja lambat,
bekerja terus-menerus tanpa disadari
(involunter) dan tidak mudah lelah. Untuk
berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3 detik sampai 3 menit.
Otot polos terdapat pada organ dalam, misalnya, usus, lambung, ginjal,
pembuluh darah.
c. Otot Jantung
Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja.
Otot ini memiliki struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik
melintang tetapi miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk
rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium.
Cara kerja otot jantung seperti otot
polos yaitu di luar kesadaran (involunter),
terus-menerus, dan tidak
mudah lelah.


Jaringan Otot
Gerakan hewan umumnya disebabkan oleh kontraksi selsel
yang berbentuk panjang, silinder, atau gelendong yang
masing-masing mengandung serabut kontraktil mikroskopik
yang panjang dan paralel disebut miofibril. Miofibril ini terdiri
atas protein miosin dan aktin. Sel-sel otot melakukan kerja
mekanik dengan cara kontraksi menjadi tebal dan pendek.
Lapisan membran yang membatasi sel otot disebut sarkolema.
Sedangkan, bagian sitoplasma sel otot disebut sarkoplasma.
Berdasarkan strukturnya, jaringan otot dapat dibagi menjadi
tiga macam, yaitu otot lurik, otot jantung, dan otot polos. Mari
cermati uraiannya.

a. Otot lurik
Otot lurik adalah otot yang bertaut pada tulang dan
menggerakkan tulang-tulang tubuh. Tiap sel otot lurik
mempunyai banyak inti sel atau nukleus yang terletak di tepi
sel, karena sel-sel ini secara embrionik berkembang dari sel-sel
yang lebih kecil yang berfusi antara ujung sel dengan ujung sel
yang lain. Sel otot lurik memiliki panjang lebih dari 2 cm, dan
tebal serabut otot berkisar dari 10 sampai 100 μm. Aktivitas
yang berat dan terus-menerus meningkatkan ketebalan otot.
Miofibril otot-otot lurik mempunyai pita-pita melintang
gelap (pita anisotrop) berselang terang (pita isotrop) sehingga
disebut lurik. Otot lurik ini mempunyai peranan yang penting
dalam kontraksi. Selama kontraksi, pita yang
gelap tetap dan pita terang memendek. Sel
otot ini memiliki persediaan energi dalam
bentuk ATP dan fosfokreatin. Sedangkan,
energi cadangannya berupa glikogen atau
gula otot. Otot lurik termasuk otot sadar,
artinya kontraksi otot lurik terkendali atau
dipengaruhi oleh susunan saraf pusat. Otot
lurik dapat berkontraksi dengan cepat, tetapi
tidak dapat tetap dalam keadaan kontraksi
sehingga otot lurik memerlukan istirahat.

b. Otot jantung
Otot jantung memiliki percabangan dan memiliki nukleus
banyak yang terletak di tengah sel. Otot jantung memiliki garis
gelap dan garis terang yang mirip dengan otot lurik. Garis gelap
ini dinamakan discus intercalaris. Discus intercalaris ini terlihat
seperti garis lurus yang membentuk tangga untuk pelekatan
aktin dan sarkomer. Sel otot jantung membentuk berkas yang
erat sehingga dapat membentuk gelombang kontraksi. Otot
jantung bekerja terus-menerus, bereaksi cepat, tahan kelelahan,
dan tidak dipengaruhi oleh kehendak (otot tidak sadar).

c. Otot polos
Sel otot polos berbentuk lonjong yang panjangnya sekitar
30 - 200 μm dengan kedua ujung meruncing, mempunyai satu
nuckleus yang terletak di tengah. Membran plasmanya disebut
sarkolema, sedangkan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma.
Di sekitar inti sel otot polos terdapat banyak mitokondria. Otot
polos bereaksi sangat lamban, tetapi dapat bertahan pada
keadaan kontraksi yang cukup lama, dan termasuk otot tidak
sadar atau bekerja tidak dipengaruhi kehendak. Otot polos
terdapat pada dinding saluran pernapasan, saluran pencernaan
pembuluh getah bening, dan di kulit.

Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan
organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot
mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekulmolekul
protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu otot polos, otot lurik,
dan otot jantung.
a. Jaringan otot polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fi bril) yang homogen
sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergarisgaris.
Otot polos berkontraksi secara refl eks dan di bawah pengaruh saraf
otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada
saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan saluran pernapasan.
b. Jaringan otot lurik
Nama lain otot lurik adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar
jenis otot ini melekat pada kerangka tubuh. Kontraksinya menurut kehendak
kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Kontraksi otot lurik berlangsung
cepat bila menerima rangsangan. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan
tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak
adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut
otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot serat lintang.
c. Jaringan otot jantung/miokardium
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung
secara refl eks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung
adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

Sinergis (bersamaan), contohnya otot pronator teres dan pronator kuadratus pada lengan bawah
MEKANISME GERAKAN OTOT
- AKTIN dan MIOSIN : protein khas dari otot.
- ASETILKOLIN : zat reseptor rangsang yang sangat peka.
- ATP - ADP - AMP : energi yang diperlukan untuk kontraksi otot.
STRUKTUR MYOFIBRIL



Sketsa satu sarcomere otot pada myofibril
Label I-band, A-band, Z-line and H-zone.
SKETSA 2 filaments pada sarcomere. relaksasi , stretched out dan kontraksi
Dari pengamatan gambar miofibril terdapat bagian yang terang, jernih, daerah tersebut disebut Isotrop (I)
kemudian ada juga daerah gelap yang disebut Anisotrop (A).
Ada daerah terang yang membagi daerah A yang disebut zone H,
sedangkan pada daerah I juga terdapat sebuah garis gelap yang membagi daerah I yang disebut zone Z.
Bagian yang terdapat di antara dua garis Z disebut sarkomer.
At Rest / relaksasi
Stretched Out / kembali ke bentuk otot semula
Contracted / kontraksi kerja Perhatikan posisi zona H , zona I , aktin dan miosisn nya OK
FASE ANAEROB (KONTRAKSI)
ATP Þ ADP + P + Energi
ADP Þ AMP + P + Energi
Kreatinfosfat Þ Kreatin + Fosfat + Energi
ATP yang habis digunakan selama fase anaerob dibentuk kembali dengan mendapat energi dari hasil penguraian glukosa.
GLIKOGEN Þ LAKTASIDOGEN Þ GLUKOSA + ASAM LAKTAT
GLUKOSA Þ CO2 + H2O + Energi
Asam Laktat = zat pelelah
O2 diambil secara cepat untuk mengoksidasi asam laktat sehingga orang yang kelelahan akan terengah-engah

KARAKTER JARINGAN OTOT
Otot merupakan suatu organ/alat yang memungkinkan tubuh dapat bergerak.
Gerak sel terjadi karena sitoplasma mengubah bentuk (lihat cara pergerakan amuba secara amuboid).
Pada sel otot sitoplasma berupa benang-benang halus yang panjang disebut miofibril (serabut otot).
Kalau sel otot mendapat rangsangan maka miofibril akan memendek.
Dengan kata lain sel otot akan memendekkan dirinya ke arah tertentu (berkontraksi),
begitu sebaliknya .
JENIS OTOT
1. Otot lurik / Otot motoritas/ Otot rangka/otot serat lintang/Otot Volunter

Protoplasma mempunyai garis-garis melintang / myofibril heterogen
Myofibril berupa serabut ada yang kasar ada yang halus sehingga terkesan terlihat gelap dan terang (lurik)
Pada umumnya otot ini melekat pada kerangka sehingga disebut juga otot kerangka.
Otot ini dapat bergerak menurut kemauan kita (otot sadar)
Pergerakannya cepat tetapi lekas lelah
Rangsangan dialirkan melalui saraf motoris.
Inti sel jumlahnya banyak dan berada di tepi

2. OTOT POLOS / OTOT TAK SADAR ( VOLUNTER)
Protoplasmanya tersusun atas myofibril yang homogen
Licin tidak mempunyai garis-garis melintang sehingga terkesan polos
Otot-otot ini terdapat di alat-alat viscera dalam seperti ventrikulus, usus, kandung kemih, pembuluh darah dan lain-lain,
Dapat bekerja di luar kemauan kita (otot tak sadar) oleh karena rangsangannya melalui saraf otonom.
inti satu di tengah
bentuknya seperti gelendong ujung menyempit tengah menggelembung

3. OTOT JANTUNG ( MYOCARDIUM)
Bentuknya menyerupai otot serat lintang
Di dalam sel protoplsmanya terdapat serabut-serabut melintang yang bercabang-cabang
Fungsinya seperti otot polos, dapat bergerak sendiri secara otomatis
Mendapat rangsangan dari susunan otonom.
Otot semacam ini hanya terdapat pada jantung yang mempunyai fungsi tersendiri.


DETAIL / DESKRIPSI OTOT LURIK
Otot Lurik Sebagian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka,
Dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu.
Jadi Otot kerangka merupakan sebuah alat yang menguasai gerak aktif dan memelihara sikap tubuh.
Dalam keadaan istriahat, keadaannya tidak kendur sama sekali, tetapi mempunyai ketegangan sedikit yang disebut tonus.
Ini pada masing-masing orang berlainan bergantung pada umur, jenis kelamin, dan keadaan tubuh.
Bagian-bagian dari otot yaitu :
Kepala otot (muskulus kaput)
Empal otot (muskulus venter)
Ekor otot (muskulus kaudal)
Kepala dan ekor otot merupakan jaringan ikat yang kuat disebut tendon,
tendon yaitu tempat melekatnya otot pada tulang.
Tempat melekatnya kepala otot pada pangkal tulang yang tidak bergerak sebagai tumpuan disebut origo
Dan tempat melekatnya ekor otot yang menempel pada tulang yang bergerak dinamakan insersio.
Di bagain tengah bentuknya gembung terdiri dari berkas-berkas otot yang merupakan bagian aktif dalam berkontraksi yaitu muskulus venter.

KONTRAKSI OTOT
Otot dapat mengadakan kontraksi dengan cepat, apabila ia mendapat rangsangan dari luar berupa rangsangan arus listrik, rangsangan mekanis panas, dingin dan lain-lain.
Dalam keadaan sehari-hari otot ini bekerja atau berkontraksi menurut pengaruh atau perintah yang datang dari susunan saraf mototris.
BAGIAN GBAGIAN OTOT
Selaput pembungkus otot
Retikulum
Diafragma
Selaput pembungkus
Tiap otot dikelilingi oleh jaringan yang merupakan selaput pembungkus yang disebut perimisum/fasia.
Fungsi:Menahan dan melindungi otot supaya otot tetap pada tempatnya ,Tempat asal/origo dari beberapa otot, Tempat letaknya pembuluh darah dan saraf untuk jaringan otot
Di antara urat otot dan tulang terdapat kandung lendir yang disebut juga mukosa bursa yang di dalamnya berisi lendir yang berguna untuk melicinkan urat tersebut terhadap pergeseran dengan tulang. Di samping itu juga memudahkan gerak otot terhadap kedudukan tulang.
Retikulum
adalah bagian yang padat dari fasia dalam dan mengikat tendo
yang berjalan melalui pergelangan mata kaki dan pergelangan tangan.
Diafragma
struktur muskulus tendonium yang memisahkan rongga toraks dengan rongga abdomen dan membentuk lantai dari rongga toraks atau rongga abdomen.
Diafragma, muncul dari vertebra lumbalis melalui dua ruang kurvautra dari permukaan dalam prosesus xifoid dan permukaan dalam dari 6 pasang iga terbawah.

KLASIFIKASI OTOT
Menurut bentuk dan serabutnya
Menurut jumlah kepalanya
Menurut Pekerjaannya
Menurut Letaknya otot ditubuh
Menurut bentuk dan serabutnya
otot serabut sejajar atau bentuk kumparan
otot bentuk kipas, otot bersirip dan otot melingkar/sfingter
Menurut jumlah kepalanya
otot berkepala dua (Bisep)
otot berkepala tiga/triseps
otot berkepala empat/quadriseps
3. Menurut pekerjaannya, meliputi:
Otot sinergis, otot bekerja bersama-sama
Otot antagonis, yaitu otot yang bekerjanya berlawanan
Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota menjauhi tubuh
Otot abduktor, yaitu otot yang menggerakkan anggota mendekati tubuh
Otot fleksor, yaitu otot yang membengkokkan sendi tulang atau melipat sendi
Otot ekstensor, otot yang meluruskan kembali sendi tulang kedudukan semula
Otot pronator, ketika ulna dan radial dalam keadaan sejajar
Otot suponator, ulna dan radial dalam keadaan menyilang
Endorotasi, memutar ke dalam
Eksorotasi, memutar ke luar
Dilatasi, memanjangkan otot
Kontraksi, memendekkan otot
Menurut letaknya otot-otot tubuh dibagi dalam beberapa golongan yaitu:
Otot bagian kepala
Otot bagian leher
Otot bagian dada
Otot bagian perut
Otot bagain punggung
Otot bahu dan lengan
Otot panggul
Otot anggota gerak bawah
Otot Kepala


Otot bagian ini dibagi menjadi 5 bagian:

Otot pundak kepala, funsinya sebagian kecil membentuk gales aponeurotika disebut juga muskulus oksipitifrontalis, dibagi menajdi 2 baigan:
Muskulus frontalis, funsinya mengerutkan dahi dan menarik dahi mata
Oksipitalis terletak di bagian belakang, fungsinya menarik kulit ke belakang
Otot wajah terbagi atas:
a. Otot mata (muskulus rektus okuli
b. otot bola mata terdiri dari otot otot
Muskulus oblikus okuli/otot bola mata sebanyak 2 buah, fungsinya memutar mata
Muskulus orbikularis okuli/otot lingkar mata terdapat di sekliling mata, funsinya sebagai penutup mata atau otot sfingter mata
Muskulus levator palpebra superior terdapat pada kelopak mata. Fungsinya menarik, mengangkat kelopak mata atas pada waktu membuka mata
c. Otot mulut bibir dan pipi, terbagi atas:
Muskulus triangularis dan muskulus orbikularis oris/otot sudut mulut, fungsinya menarik sudut mulut ke bawah
Muskulus quadratus labii superior, otot bibir atas mempunyai origo penggir lekuk mata menuju bibir atas dan hidung
Muskulus quadratus labii inferior, terdapat pada dagu merupakan kelanjutan pada otot leher. Fungsinya menarik bibir ke bawah atau membentuk mimik muka ke bawah
Muskulus buksinator, membentuk dinding samping rongga mulut. Origo pada taju mandibula dan insersi muskulus orbikularis oris. Fungsinya untuk menahan makanan waktu mengunyah.
Muskulus zigomatikus/otot pipi, fungsinya untuk mengangkat dagu mulut ke atas waktu senyum.
d. Otot pengunyah/otot yang bekerja waktu mengunyah, teerbagi atas:
Muskulus maseter, fungsinya mengangkat rahang bawah pada waktu mulut terbuka
Muskulus temporalis fungsinya menarik rahang bawah ke atas dan ke belakang
Muskulus pterigoid internus dan eksternus, fungsinya menarik rahang bawah ke depan

e. . Otot lidah sangat berguna dalam membantu pancaindra untuk menunyah, terbagi atas:
Muskulus genioglosus, fungsinya mendorong lidah ke depan
Muskulus stiloglosus, fungsinya menarik lidah ke atas dan ke belakang
f. Otot Leher
Bagian otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
Muskulus platisma, terdapat di samping leher menutupi sampai bagian dada. Fungsinya menekan mandibula, menarik bibir ke bawah dan mengerutkan kulit bibir.
Muskulus sternokleidomastoid di samping kiri kanan leher ada suatu tendo sangat kuat. Fungsinya menarik kepala ke samping, ke kiri, dan ke kanan, memutar kepala dan kalau keduanya bekerja sama merupakan fleksi kepala ke depan disamping itu sebagai alat bantu pernapasan..
Muskulus longisimus kapitis, terdiri dari splenius dan semispinalis kapitis. Ketiga otot ini terdapat di belakang leher, terbentang dari belakang kepala ke prosesus spinalis korakoid. Fungsinya untuk menarik kepala belakang dan menggelengkan kepala.
Otot Bahu

Otot bahu hanya meliputi sebuah sendi saja dan membungkus tulang pangkal lengan dan tulang belikat akromion yang teraba dari luar.
M. deltoid (otot segitiga), otot ini membentuk lengkung bahu dan berpangkal di bagian sisi tulang selangka ujung bahu, balung tulang belikat dan diafise tulang pangkal lengan. Di antara otot ini dan taju besar tulang pangkal lengan terdapat kandung lendir. Fungsinya mengangkat lengan sampai mendatar.
M. subskapularis (otot depan tulang belikat) Otot ini mulai dari bagian depan tulang belikat, menuju taju kecil tulang pangkal lengan, di bawah uratnya terdapat kandung lendir. Fungsinya menengahkan dan memutar tulang humerus ke dalam.
M. supraspinatus (otot atas balung tualang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah atas menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya mengangkat lengan.
M. infraspinatus (otot bawah balung tulang belikat). Otot ini berpangkal di lekuk sebelah bawah balung tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
M. teres mayor (ototo lengan bulat besar). Otot ini berpangkal di siku bawah tulang belikat dan menuju ke taju kecil tulang pangkal lengan. Di antara otot lengan bulat kecil dan otot lengan bulat besar terdapat kepala yang panjang dari muskulus triseps brakii. Fungsinya bisa memutar lengan ke dalam.
M. teres minor (otot lengan belikat kecil). Otot ini berpangakal di siku sebelah luar tulang belikat dan menuju ke taju besar tulang ke pangkal lengan. Fungsinya memutar lengan ke luar.
Otot Dada


Terdiri atas:
Otot dada besar (muskulus pektoralis mayor). Pangkalnya terdapat di ujung tengah selangka, tulang dada dan rawan iga. Fungsinya dapat memutar lengan ke dalam dan menengahkan lengan, menarik lengan melalui dada, merapatkan lengan ke dalam.
Otot dada kecil (muskulus pektoralis minor). Terdapat di bawah otot dada besar, berpangkal di iga III, IV dan V menuju ke prosesus korakoid. Fungsinya menaikkan tulang belikat dan menekan bahu.
Otot bawah selangka (muskulus subklavikula). Terdapat di antara tulang selangka dan ujung iga I, bagian dada atas sebelah bawah os klavikula. Fungsinya menetapkan tulang selangka di sendi sebelah tulang dada dan menekan sendi bahu ke bawah dan ke depan.
Otot gergaji depan(muskulus seratus anterior). Berpangkal di iga I sampai IX dan menuju ke sisi tengah tulang belikat, tetapi yang terbanyak menuju ke bawah.
Otot dada sejati yaitu otot-otot sela iga luar dan otot-otot sela iga dalam. Fungsinya mengangkat dan menurunkan iga waktu bernapas.
Otot dada bagian dalam disebut juga otot dada sejati, yaitu otot dada yang membantu pernapasan terdiri dari:
Muskulus interkostalis eksternal dan internal terdapat di antara tulang-tulang iga. Fungsinya mengangkat dan menurunkan tulang iga ke atas dan ke bawah pada waktu bernapas.
Muskulus diaragmatikus, merupakan alat istimewa yang di tengahnya mempunayi aponeurosis yang disebut sentrum tendineum. Bentuknya melengkung ke atas mengahadap ke rongga toraks, mempunyai lobang tempat lalu aorta vena kava dan esofagus. Fungsinya menjadi batas antara rongga dada dan rongga perut. Kontraksi dan relaksinya memperkecil serta memperbesar rongga dada waktu bernapas.
Otot Perut
Terdiri atas:
Muskulus abdominis internal (dinding perut). Garis di tengah dinding perut dinamakan linea alba, otot sebelah luar (muskulus abdominis eksternal). Otot yang tebal dinamakan aponeurosis, membentuk kandung otot yang terdapat di sebelah kiri dan kanan linea itu.
Lapisan sebelah luar sekali dibentuk otot miring luar (muskulus obliqus eskternus abdominis). Berpangkal pada igaV sampai iga yang bawah sekali. Serabut ototnya yang sebelah belakang menuju ke tepi tulang panggul (kristailiaka). Serabut yang depan menuju linea alba. Serabut yang tengah membentuk ikat yang terbentang dari spina iliaka anterior superior ke simfisis.
Lapisan kedua di bawah otot dibentuk oleh otot perut dalam(M. obliqus internus abdominis). Serabut miring menuju ke atas dan ke tengah. Aponeurosis terbagi 2 dan ikut membentuk kandung otot perut lurus sebelah depan dan belakang muskulus rektus abdominis, otot perut lurus mulai dari pedang rawan iga III di bawah dan menuju ke simfisi. Otot ini mempunyai 4 buah urat melintang.
Muskulus transversus abdominis, merupakan xifoid menuju artikule ke kosta III terus ke simfisis. Otot ini membentuk 4 buah urat yang bentuknya melintang dibungkus oleh muskulus rektus abdominis dan otot vagina.
Otot yang masuk ke dalam formasi bagian bawah dinding perut atau dinding abdominal posterior :
Muskulus psoas, terletak di belakang diafragma bagain bawah mediastinum, berhubungan dengan quadratus lumborum di dalamnya terdapt arteri, vena dan kelenjar limfe
Muskulus iliakus terdapat pada sisi tulang ilium, sebelah belakang berfungsi menopang sekum, dan sebelah depan menyentuh kolon desendens
Otot Punggung


Otot punggung (bagian belakang tubuh), otot ini dibagi menjadi 3 bagian:
Otot yang ikut menggerakkan lengan , Trapezius (otot kerudung). Terdapat di semua ruas-ruas tulang punggung. Berpangkal di tulang kepala belakang. Fungsinya: mengangkat dan menarik sendi bahu. Bagian atas menarik skapula ke bagian medial dan yang bawah menarik ke bagian lateral.
Muskulus latisimus dorsi (otot pungung lebar), berpangkal pada ruas tulang punggung yang kelima dari bawah fasia lumboid, tepi tulang punggung dan iga III di bawah, gunanya menutupi ketiak bagian belakang, menengahkan dan memutar tulang pangkal lengan ke dalam.
Muskulus rumboid (otot belah ketupat), berpangkal dari taju duri, dari tulang leher V, ruas tulang punggung V, di sisni menuju ke pinggir tengah tulang belikat. Gunanya menggerakkan tulang belikat ke atas dan ke tengah.
Otot antara ruas tulang belakang dan iga
Otot yang bekerja menggerakkan tulang iga atau otot bantu pernapasan, terdir dari dua otot yaitu:
Muskulus seratus posterior inferior (otot gergaji belakang bawah). Terletak di bawah otot pungung lebar, berpangkal di fasia lumbodorsalis dan menuju ke iga V dari bawah. Gunanya menarik tulang iga ke bawah pada waktu bernapas.
Muskulus seratus posterior superior, terletak di bawah otot belah ketupat dan berpangkal di ruas tulang leher keenam dan ketujuh dari ruas tulang punggung yang kedua. Gunanya menarik tulang iga ke atas waktu inspirasi.
Otot punggung sejati
Muskulus interspinalis transversi dan muskulus semispinalis, terdapat di antara kiri-kanan prosesus transversus dan prosesus spina. Fungsinya untuk sikap dan pergerakan tulang belakang.
Muskulus sakrospinalis (muskulus eraktor spina) terletak di samping ruas tulang belakang kiri dan kanan. Fungsinya memelihara dan menjaga kedudukan kolumna vertebra dan pergerakan dari ruas tulang belakang
Mukulus quadratus lumborum, terletak antara krista iliaka dan os kosta, terdiri dari 2 lapisan; fleksi dari vertebra lumbalis dan di samping itu juga merupakan dinding bagian belakang rongga perut.
Otot pangkal lengan atas
a. Otot-otot membengkokkan (fleksor):
Muskulus biseps
Otot ini meliputi 2 buah sendi
mempunyai 2 buah kepala (kaput).
Kepala yang panjang melekat di dalam sendi bahu,
kepala yang pendek melekatnya di sebelah luar dan yang kedua di sebelah dalam.
Otot itu ke bawah menuju ke tulang pengumpil.
Di bawah uratnya terdapat kandung lendir.
Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku, meratakan hasta dan mengangkat lengan.
Muskulus brakialis (otot lengan dalam).
Otot ini berpangkal di bawah otot segitiga di tulang pangkal lengan
otot menuju taju di pangkal tulang hasta.
Fungsinya membengkokkan lengan bawah siku.
Muskulus korakobrakialis.
Otot ni berpangkal di prosesus korakoid
otot menuju ke tulang pangkal lengan.
Fungsinya mengangkat lengan.
b. Otot-otot meluruskan (ekstensor):

Muskulus triseps
mempunyai 3 buah kepala (kaput).
Kepala luar berpangkal di sebelah belakang tulang pangkal lengan dan menuju ke bawah kemudian bersatu dengan yang lain.
Kepala dalam dimulai di sebelah dalam tulang pangkal lengan.
Kepala panjang dimulai pada tulang di bawah sendi dan ketiganya mempunyai sebuah urat yang melekat di olekrani
berperan berlawanan dengan otot bisep yaitu untuk meluruskan siku
Otot otot selain sebagai fleksi dan ekstensi juga ada yang melakukan yang lain misalnya
Otot yang bekerja memutar radialis (pronator dan supinator) terdiri dari: muskulus pronator teres equadratus, fungsinya pronasi tangan; muskulus spinator brevis, fungsinya supinasi tangan
Otot-otot di sebelah tulang pengumpil, berfungsi membengkokkan lengan di siku, membengkokkan tangan ke arah tulang pengumpil atau tulang hasta.
Otot-otot sekitar panggul

Otot ini berasal dari tulang panggul atau kolumna vertebralis menuju ke pangkal paha.
1. Sebelah depan bagian dalam dari panggul terdapat:
Muskulus psoas mayor, terbentang dari prosesus transversi lumbalis menuju trokanter minor dan iliakus
Muskulus iliakus, berasal dari fosa iliaka menuju trokanter minor
Muskulus psoas minor, yang terletak di muka psoas mayor.
Ketiga otot ini disebut juga otot iliopsoas,
fungsinya mengangkat dan memutar tungkai ke bagian luar

2. Sebelah belakang bagian luar terdapat:
Muskulus gluteus maksmius merupakan otot yang terbesar yang terdapat di sebelah luar panggul membentuk bokong.
Fungsinya, antagonis dari iliopsoas yaitu rotasi fleksi dan endorotasi femu

Otot-otot tungkai atas
Otot tungkai atas (otot pada paha), mempunyai selaput pembungkus yang sangat kuat dan disebut fasia lata yang dibagi atas 3 golongan yaitu:
1. Otot abduktor terdiri dari:
Muskulus abduktor maldanus sebelah dalam
Muskulus adduktor brevis sebelah tengah
Muskulus abduktor longus sebelah luar
Ketiga otot ini menjadi satu yang disebut muskulus abduktor femoralis.
Fungsinya menyelenggarkan gerakan abduksi dari femur.

2. Muskulus ekstensor (quadriseps femoris) otot berkepala empat. Otot ini merupakan otot yang terbesar terdiri dari:
Muskulus rektus femoris
Muskulus vastus lateralis eksternal
Muskulus vastus medialis internal
Muskulus vastus intermedial
Otot fleksor femoris, yang terdapat di bagian belakang paha terdiri dari:
Biseps femoris, otot berkepala dua. Fungsinya membengkokkan paha dan meluruskan tungkai bawah.
Muskulus semi membranosus, otot seperti selaput. Fungsinya membengkokkan tungkai bawah.
Muskulus semi tendinosus, otot seprti urat. Fungsinya membengkokkan urat bawah serta memutarkan ke dalam.
Muskulus sartorius, otot penjahit. Bentuknya panjang seperti pita, terdapat di bagain paha.
Fungsi: eksorotasi femur memutar ke luar pada waktu lutut mengetul, serta membantu gerakan fleksi femur dan membengkokkan ke luar.
Otot tungkai bawah
Terdiri dari:
Otot tulang kering depan muskulus tibialis anterior. Fungsinya mengangkat pinggir kaki sebelah tengah dan membengkokkan kaki.
Muskulus ekstensor talangus longus. Fungsinya meluruskan jari telunjuk ke tengah jari, jari manis dan kelingking kaki.
Otot kedang jempol, fungsinya dapat meluruskan ibu jari kaki. Urat-urat tersebut dipaut oleh ikat melintang dan ikat silang sehingga otot itu bisa membengkokkan kaki ke atas.
Otot-otot yang terdapat di belakang mata kaki luar dipaut oleh ikat silang dan ikat melintang. Fungsinya dapat mengangkat kaki sebelah luar.
4. Urat akiles (tendo achlilles).
Fungsinya meluruskan kaki di sendi tumit dan membengkokkan tungkai bawah lutut (muskulus popliteus).
Otot Rangka

Otot rangka bekerja secara volunter (secara sadar atas perintah dari otak), bergaris melintang, bercorak dan berinti banyak di bagian perifer. Secara anatomis terdiri dari jaringan konektif dan sel kontraktil.




Fungsi Otot Rangka

1. Menghasilkan gerakan rangka tubuh.
2. Mempertahankan sikap & posisi tubuh.
3. Menyokong jaringan lunak.
4. Menunjukkan pintu masuk & keluar saluran dalam sistem tubuh.
5. Mempertahankan suhu tubuh dengan pembentukan kalor saat kontraksi.


Struktur Otot Rangka

Setiap otot dilapisi jaringan konektif yang disebut epimisium. Otot rangka disusun oleh fasikula yang merupakan berkas otot yang terdiri dari beberapa sel otot. Setiap fasikula dilapisi jaringan konektif yang disebut perimisium dan setiap sel otot dipisahkan oleh endomisium.

Organisasi otot rangka terdiri dari :

1. Otot
2. Fasikula
3. Serabut Otot
4. Miofibril
5. Miofilamen

Secara mikroskopis sel otot rangka terdiri dari :

1. Sarkolema (membran sel serabut otot)
2. Miofibril (mengandung filamen aktin dan miosin)
3. Sarkoplasma (cairan intrasel berisi kalsium, magnesium, phosfat, protein & enzim.
4. Retikulum Sarkoplasma (tempat penyimpanan kalsium)
5. Tubulus T (sistem tubulus pada serabut otot)


Label: OTOT LURIK-OTOT RANGKA

Definisi/Pengertian Jaringan Otot Serta Bagian Otot Dan Jenis Jaringan Otot

Arti definisi / pengertian Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk, struktur dan fungsi yang sama. Jadi jaringan otot adalah sekumpulan sel-sel otot.
A. Bagian-bagian otot:
1. Sarkolema
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot
2. Sarkoplasma
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada
3. Miofibril
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
4. Miofilamen
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek)maka protein aktin yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
B. Jaringan otot terdiri dari:
1. Otot Polos (otot volunter)
Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan usus.
2. Otot Lurik (otot rangka)
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan
3. Otot Jantung (otot cardiak)
Otot jantung hanya terdapat pada jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).

1. Axon
2. Synaptical junction
3. Muscle fiber
4. Myofibrils

Jaringan Otot
Jaringan otot berfungsi sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot tersusun
atas sel-sel otot yang tugasnya menggerakan berbagai bagian tubuh.
Kemampuan menggerakkan berbagai organ tubuh ini disebabkan
kemampuan jaringan otot untuk berkontraksi.
Kemampuan kontraksi ini sangat
dimungkinkan karena sel-sel otot
mengandung protein kontraksi yang
memanjang dan mengandung serabutserabut
halus disebut miofibril. Miofibril
terdiri atas protein miosin dan aktin.
Pada Vertebrata dikenal 3 macam
jaringan otot, yaitu:
a. Otot polos
Mempunyai miofibril yang
homogen, merupakan otot tidak sadar,
terdapat pada dinding saluran
pencernaan dan dinding pembuluh
darah.
b. Otot lurik
Mempunyai miofibril yang
heterogen, merupakan otot sadar berinti
lebih dari satu yang terletak di bagian
pinggir, terdapat pada rangka.
c. Otot jantung
Mempunyai miofibril yang heterogen, tetapi tergolong dalam otot tak
sadar, serabut-serabut ototnya dapat bercabang-cabang, intinya satu
terletak di tengah-tengah.



Tahukah kamu?
Pembeda Otot polos Otot lurik Otot jantung
Tempat
Bentuk serabut
Dinding
jerohan
Memanjang,
berbentuk, ujung
lancip
Melekat pada
rangka
Memanjang,
silindris, ujung
tumpul
Dinding jantung
Memanjang,
silindris,
bercabang dan
menyatu


Jaringan Otot
Jaringan otot terdiri atas serabut-serabut otot yang tersusun oleh sel-sel
otot. Serabut otot tersebut dinamakan myofibril. Sel-sel otot dibungkus oleh
selaput atau membran yang disebut sarkolema. Sel-sel otot berisi suatu cairan
sel yang disebut sarkoplasma. Jaringan otot terdapat pada semua anggota tubuh,
baik anggota gerak maupun organ-organ dalam dan luar.

Fungsi jaringan otot ini adalah sebagai alat gerak aktif. Otot memiliki
kemampuan untuk berkontraksi kemudian berelaksasi sehingga dapat
menggerakkan tubuh pada tempat melekatnya otot tersebut. Otot dibedakan
menjadi 3 jenis, seperti berikut.
a. Otot Lurik/Kerangka
Disebut otot lurik, karena
memiliki lurik dan dapat disebut
juga otot kerangka karena
melekat pada kerangka, misalnya
tendon, otot bisep, dan triseps.
Otot ini memiliki bentuk
silindris panjang dan memiliki
karakteristik antara lain berinti
banyak di tepi, kontraksinya di
bawah kesadaran, memiliki
gerakan cepat dan kuat, mudah
lelah.

b. Otot Polos
Otot ini tersusun dari sel yang berbentuk
gelendong, kumparan, dan memiliki inti
satu di tengah. Otot polos berukuran antara
30-200 milimikron. Otot polos, mempunyai
pola permukaan yang polos, tanpa adanya
pola lurik melintang. Otot ini juga dilengkapi
dengan saraf yang berasal dari sistem
saraf tak sadar. Karakteristik otot ini antara
lain, kontraksinya spontan, tetapi kerja lambat,
bekerja terus-menerus tanpa disadari
(involunter) dan tidak mudah lelah. Untuk
berkontraksi otot polos memerlukan waktu antara 3 detik sampai 3 menit.
Otot polos terdapat pada organ dalam, misalnya, usus, lambung, ginjal,
pembuluh darah.
c. Otot Jantung
Disebut otot jantung karena memang letaknya hanya pada jantung saja.
Otot ini memiliki struktur seperti pada otot lurik, yaitu memiliki pola lurik
melintang tetapi miofibrilnya bercabang-cabang. Sel-sel otot jantung membentuk
rantai dan sering bercabang dua atau lebih membentuk sinsitium.
Cara kerja otot jantung seperti otot
polos yaitu di luar kesadaran (involunter),
terus-menerus, dan tidak
mudah lelah.


Jaringan Otot
Gerakan hewan umumnya disebabkan oleh kontraksi selsel
yang berbentuk panjang, silinder, atau gelendong yang
masing-masing mengandung serabut kontraktil mikroskopik
yang panjang dan paralel disebut miofibril. Miofibril ini terdiri
atas protein miosin dan aktin. Sel-sel otot melakukan kerja
mekanik dengan cara kontraksi menjadi tebal dan pendek.
Lapisan membran yang membatasi sel otot disebut sarkolema.
Sedangkan, bagian sitoplasma sel otot disebut sarkoplasma.
Berdasarkan strukturnya, jaringan otot dapat dibagi menjadi
tiga macam, yaitu otot lurik, otot jantung, dan otot polos. Mari
cermati uraiannya.
a. Otot lurik
Otot lurik adalah otot yang bertaut pada tulang dan
menggerakkan tulang-tulang tubuh. Tiap sel otot lurik
mempunyai banyak inti sel atau nukleus yang terletak di tepi
sel, karena sel-sel ini secara embrionik berkembang dari sel-sel
yang lebih kecil yang berfusi antara ujung sel dengan ujung sel
yang lain. Sel otot lurik memiliki panjang lebih dari 2 cm, dan
tebal serabut otot berkisar dari 10 sampai 100 μm. Aktivitas
yang berat dan terus-menerus meningkatkan ketebalan otot.
Miofibril otot-otot lurik mempunyai pita-pita melintang
gelap (pita anisotrop) berselang terang (pita isotrop) sehingga
disebut lurik. Otot lurik ini mempunyai peranan yang penting
dalam kontraksi. Selama kontraksi, pita yang
gelap tetap dan pita terang memendek. Sel
otot ini memiliki persediaan energi dalam
bentuk ATP dan fosfokreatin. Sedangkan,
energi cadangannya berupa glikogen atau
gula otot. Otot lurik termasuk otot sadar,
artinya kontraksi otot lurik terkendali atau
dipengaruhi oleh susunan saraf pusat. Otot
lurik dapat berkontraksi dengan cepat, tetapi
tidak dapat tetap dalam keadaan kontraksi
sehingga otot lurik memerlukan istirahat.
b. Otot jantung
Otot jantung memiliki percabangan dan memiliki nukleus
banyak yang terletak di tengah sel. Otot jantung memiliki garis
gelap dan garis terang yang mirip dengan otot lurik. Garis gelap
ini dinamakan discus intercalaris. Discus intercalaris ini terlihat
seperti garis lurus yang membentuk tangga untuk pelekatan
aktin dan sarkomer. Sel otot jantung membentuk berkas yang
erat sehingga dapat membentuk gelombang kontraksi. Otot
jantung bekerja terus-menerus, bereaksi cepat, tahan kelelahan,
dan tidak dipengaruhi oleh kehendak (otot tidak sadar).
c. Otot polos
Sel otot polos berbentuk lonjong yang panjangnya sekitar
30 - 200 μm dengan kedua ujung meruncing, mempunyai satu
nuckleus yang terletak di tengah. Membran plasmanya disebut
sarkolema, sedangkan sitoplasmanya sering disebut sarkoplasma.
Di sekitar inti sel otot polos terdapat banyak mitokondria. Otot
polos bereaksi sangat lamban, tetapi dapat bertahan pada
keadaan kontraksi yang cukup lama, dan termasuk otot tidak
sadar atau bekerja tidak dipengaruhi kehendak. Otot polos
terdapat pada dinding saluran pernapasan, saluran pencernaan
pembuluh getah bening, dan di kulit.

Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan
organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot
mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekulmolekul
protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu otot polos, otot lurik,
dan otot jantung.
a. Jaringan otot polos
Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fi bril) yang homogen
sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergarisgaris.
Otot polos berkontraksi secara refl eks dan di bawah pengaruh saraf
otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada
saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, dan saluran pernapasan.
b. Jaringan otot lurik
Nama lain otot lurik adalah jaringan otot kerangka karena sebagian besar
jenis otot ini melekat pada kerangka tubuh. Kontraksinya menurut kehendak
kita dan di bawah pengaruh saraf sadar. Kontraksi otot lurik berlangsung
cepat bila menerima rangsangan. Fungsi otot lurik untuk menggerakkan
tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak
adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut
otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot serat lintang.
c. Jaringan otot jantung/miokardium
Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung.
Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung
secara refl eks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung
adalah untuk memompa darah ke luar jantung.

PERANAN ORGANISASI INTERNASIONAL ( ASEAN, AA, PBB ) DALAM MENINGKATAN HUBUNGAN INTERNASIONAL
1. ORGANISASI INTERNASIONAL

Organisasi Internasional atau yang disebut “multilateralisme” adalah suatu istilah hubunagn Internasional yang menunjukkan kerja sama antarbeberapa negara. Pedukung utama multilateralisme secara tradisional adalah negara-negara berkekuatan menengah.
Negara-negara besar sering bertindak secara unilateral (sepihak), sedangkan negara kecil hanya memiliki sedikit kekuatan langsung terhadap urusan internasional. Dalam filosofi politis, lawan dari multilateralisme adalah unilateralisme.

2. ORGANISASI INTERNASIONAL ASEAN (ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS)

a. Sejarah singkat

ASEAN adalah singkatan dari “ASSOCIATION OF SOUTHEAST ASIAN NATIONS” atau Persatuan Negara-negara Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok. ASEAN didirikan oleh lima negara pemrakarsa melalui Deklarasi Bangkok. Menteri luar negeri penandatangan Deklarasi Bangkok kala itu adalah Adam Malik (Indonesia), Tun Abdul Razak (Malaysia), Narciso R. Ramos (Filiphina), S. Rajaratnam (Singapura) dan Thanat Khoman (Thailand).

•Faktor internal yaitu adanya tekad bersatu untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan sama-sama sebagai bekas negara jajahan barat.
•Faktor eksternal yaitu adanya perang Vietnam (Indo-Cina) dan sikap RRC ingin mendominasi Asia Tenggara

Kini ASEAN beranggotakan semua negara di Asia Tenggara (kecuali Timor Timur dan Papua Nugini)

b. Asas ASEAN

ASEAn sebagai organisasi kerja sama regional di Asia Tenggara menganut asas keanggotaan terbuka. Ini berarti bahwa ASEAN memberi kesempatan kerja sama kepada negara-negara lain yang berada di kawasan Asia Tenggara, sepeti Timor Leste dan Papua Nugini.

c. Dasar atau prinsip utama ASEAN

1)Saling menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesamaan, integritas wilayah nasional dan identtas nasional setiap negara,
2)Mengakui hak setiap bangsa untuk penghidupan nasional yang bebas dari campur tangan luar, subversi dan intervensi dari luar,
3)Tidak saling turut campur urusan dalam negeri masinf-masing
4)Penyelesaian perbedaan atau pertengkaran dan persengketaan secara damai,
5)Tidak mempergunakan ancaman (menolak penggunaan kekuatan) militer
6)Menjalankan kerja sama secara efektif antara anggota

d. Tujuan ASEAN

1)Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara,
2)Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum,
3)Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasi,
4)Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana latihan dan penelitian,
5)Meningkatkan penggunaan pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatkan taraf hidup,
6)Memelihara kerja sama yang erat dan bermanfaat dengan organisasi-organisasi internasional dan regional.

e. Struktur ASEAN

* Sebelum KTT Bali 1976
1) ASEAN Mininsterial Meeting (Sidang Tahunan Para Menteri).
2) Standing Committee(Badan yang bersidang di antara dua sidang Menlu negara ASEAN untuk menangani persoalan-persoalan yang memerlukan keputusan para menteri).
3) Komite-komite tetap dan komite-komite khusus.
4) Sekretariat nasional ASEAN pada setiap ibu kota negara-negara ASEAN.

* Sesudah KTT Bali 1976
1) Summit Meeti ng Pertemuan kepala pemerintahan)yang merupakan otoritas/kekuasaan tertinggi di dalam ASEAN.
2) ASEAN Mininsterial Meeting (Sidang Tahunan Para Menteri).
3) Sidang para menteri lainnya (non-ekonomi).
4)Standing Committee.
5) Komite-komite.

f. Pelaksanaan KTT ASEAN

Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN adalah konferensi npuncak antara pemimpin-pemimpin negara anggota ASEAN yang diselenggarakan setiap tahunnya sejak KTT ke-7 tahun 2001. Sejak dibentuknya ASEAN tahun 1967, telah berlangsung 11 kali KTT resmi dan 4 KTT tidak resmi.

3. KONFERENSI TINGKAT TINGGI (KTT) ASIA-AFRIKA

a. Sejarah singkat
Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Afrika kadang juga disebut Konferensi Bandung adalah sebuah konferensi tingkat tinggi antara negara-negara Asia dan Afrika yang kebanyakan baru saja memperoleh kemerdekaan. KTT ini deselenggarakan oleh Indonesia, Myanmar, Sri Lanka, india dan Pakistan dan dikoordinasi oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Roeslan Abdulgani. Pertemuan ini berlangsung antara 18-24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Indonesia dengan tujuan mempromosikan kerja sama ekonomi dan kebudayaan Asia-Afrika dan melawan “kolonialisme” atan “neokolonialisme” Amerika Serikat, Uni Soviet atau negara imperialis lainnya.
Sepulih poin hasil pertemuan ini kemudian tertuang dalam apa yanf disebut “Dasasila Bandung” yang berisi tentang “pernyataan mengenai dukunganbagi kedamaian dan kerja sama dunia”. Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru. Konferensi ini akhirnya membawa kepada terbentuknya Gerakan Non-Blok pada 1961.

b. Dasasila Bandung

Dasasila Bandung ini memasukkan prinsip-prinsip dalam Piagam PBB dan prinsip-prinsip Nehru :
1)Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat di dalam piagam PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa).
2)Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa.
3)Mengakui persamaan semua suku bangsa dan persamaan semua bangsa, besar maupun kecil.
4)Tidak melakukan campur tangan atau intervensi dalam persoalan-persoalan dalam negeri negara lain.
5)Menghormati hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri sendiri secara individu maupun secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB.

(a) Tidak menggunakan peraturan-peraturan dan pertahanan kolektif untuk bertndak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara-negara besar
(b) Tidak melakukan campur tangan terhadap negara lain.
7)Tidak melakukan tindakan ataupun ancaman agresi maupun penggunaan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
8)Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan cara damai, seperti perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian masalah hukum, ataupun lain-lain cara damai, menurut pilihan pihak pihak yang bersangkutan, yang sesuai dengan Piagam PBB.
9)Memajukan kepentingan bersama dan kerja sama
10)Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

c. Gerakan Non-Blok

Gerakan Non-Blok (GNB-Non-Aligned Movement / NAM ) adalah suatu organisasi internasional yang terdiri dari lebih 100 negara yang tidak menganggap dirinya beraliansi dengan atau terhadap blok kekuatan besar apapun.
GNB dibentuk pada tahun 1961 oleh Joseph Broz Tito (Presiden Yugoslavia), Soekarno (Presiden Indonesia), Gamal Abdul Nasser (Presiden Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru(Perdana Menteri India), Kwanw (Presiden Ghana) dan negara-negara lain yang tidak ingin beraliansi dengan negara-negara adidaya perserta Perand Dingin bersama.

Tahun dan tempat pertemuan-pertemuan KTT Gerakan Negara-Negara Non-Blok :
1)Beograd (September 1961)
2)Kairo (Mesir) 1964
3)Lusaka (Tanzania) 1969
4)Aljazair 1973
5)Kolombo (Sri Lanka) 1976
6)Havana (Kuba) 1979
7)New Delhi (India) 1983
8)Harare (Zimbabwe) 1986
9)Beograd (Yugoslavia) 1989
10)Jakarta (Indonesia) 1992
11)Kolombia 1995
12)Cairo (Mesir) 1998
13)Malaysia (Februari 2003)

d. Tujuan Gerakan Non-Blok
1)Mendukung perjuangan dekolonialisasi dan memegang teguh perjuangan melawan imperialisme, kolonialisme, neokolonialisme, rasialisme apartheid dan zionisme.
2)Wadah perjuangan negara-negara yang sedang berkembang.
3)Mengurangi ketegangan blok Barat yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok Timur yang dipimpin oleh Uni Siviet (Rusia)
4)Tidak membenarkan usaha penyelesaian sengketa dengan kekerasan senjata.

4. PERSERIKATAN BANGSA-BANGSA
a. Sejarah singkat
Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations atau disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di dunia. Beberapa pertemuan sebelum terbentuknya PBB :
•Tanggal 30 Oktober 1943, di Moskow dilahirkan deklarasi Moskow tentang keamananumum yang ditandatangani oleh Inggris, USA, Rusia, Cina yang mengakui pentingnya organisasi internasional perdamaian dunia.
•Tanggal 21 Agustus 1944, di Washington DC dilangsungkan konferensi Dumbarton Oaks (Dumbarton Oaks conference) yang diikuti 39 negara yang membahas tentang rencana mendirikan PBB. Pada pertemuan Dumbarton Oaks, Washington DC, tanggal 21 Agustus - 7 Oktober 1945, dipersiapkan Piagam PBB.
•Piagam PBB ditandatangani di San Fransisco tangaal 26 Juni 1945dan mulai berlaku tanggal 24 Oktober 1945.
•Sejak didirikan di San Fransisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 191 negara telah mwnjadi anggota PBB. Hingga Juni 2006 sudah ada 192 anggota PBB.

Negara Indonesia masuk pertama kali menjadi anggota PBB pada tanggal 28 September 1950, kemudian keluar pada tanggal 7 Januari 1965 dan masuk kembali pada tanggal 28 September 1966.

b. Tujuan Organisasi PBB

1)Memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
2)Mengembangkan hubungan-hubungan persaudaraan antara bangsa-bangsa .
3)Menciptakan kerja sama dalam memecahkan masalah internasional dalam bidang ekonomi, sosial-budaya dan hak asasi.
4)Menjadikan PBB sebagai pusat usaha dalam mewujudkan tujuan bersama cita-cita diatas.

c. Asas organisasi PBB

1)Berdasarkan persamaan kedaulatan dari semua anggotanya.
2)Semua anggota harus memenuhi dengan ikhlas kewajiban-kewajiban mereka sebagaimana tercantum dalam Piagam PBB.
3)Semua anggota harus menyelesaikan persengketaan-persengketaan internasional dengan jalan damai tanpa membahayakan perdamaian, keamanan dan keadilan.
4)Dalam hubungan-hubungan internasional semua anggota harus menjauhi penggunaan ancaman atau kekerasan terhadap orang lain.

d. Struktur organisasi PBB

Organ utama PBB yaitu Majelis Umum, Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwakilan, Mahkamah Internasional dan Sekretariat.

Bagan Struktur Organisasi PBB :

•Majelis Umum
Majelis Umum PBB atau Sidang Umum PBB adalah salah satu dari enam badan utama PBB. Pertemuan pertama diadakan pada 10 Januari 1946 di Hall Tengah Westminster di London dan anggotanya wakil dari 51 negara.

Tugas dan kekuasaan Majelis Umum sanagt luas, yaitu sebagai berikut :
1)Berhubungan denagn perdamaian dan keamanan internasional,
2)Berhubungan dengan kerja sama ekonomi, kebudayaan, pendidikan kesehatan dan perikemanusiaan,
3)Berhubungan dengan perwakilan internasional termasuk daerah yang belum mempunyai pemerintahan sendiri yang bukan daerah strategis,
4)Berhubungan dengan keuangan,
5)Penetapan keanggotaan,
6)Mengadakan perubahan piagam,
7)Memilih anggota tidak tetap Dewan Keamanan, Dewan Ekonomi dan Sosial, Dewan Perwakilan, Hakim Mahkamah Internasional dan sebagainya.

Jumat, 18 Mei 2012

Peristiwa G 30S/PKI (Ringkasan)

Peristiwa G 30S/PKI yang lebih dikenal dengan peristiwa pemberontakan yang dilakukan PKI, bertujuan untuk menyebarkan paham komunis di Indonesia. Pemberontakan ini menimbulkan banyak korban, dan banyak korban berasal dari para Jendral AD. Gerakan PKI ini menjadi isu politik untuk menolak laporan pertanggungjawaban Presiden Soekarno kepada MPRS. Dengan ditolaknya laporan Presiden Soekarno ini, maka Indonesia kembali ke pemerintahan yang berazaskan kepada pancasila dan UUD 1945.

A. Sebab-sebab G 30S/PKI
a. PKI merupakan partai terbesar di Indonesia
Dengan melakukan pendekatan kepada kaum berjunis, PKI berhasil menarik anggota cukup besar, tercatat pada tahun 1965, anggota PKI sudah mencapai 3,5 juta. Hal ini membuat PKI menjadi partai yang besar dan kuat.
PKI melakukan beberapa cara untuk mengembangkan diri, antara lain :
Melakukan gerakan gerilia dipedesaan dan melakuan prapaganda-prapaganda menyesatkan.
Melakukan gerakan revosioner oleh kaum buruh di perkotaan.
Membentukan pekerja intensif dikalangan ABRI.
Menyusup ke berbagai organisasi lain untuk mentransparansikan organisasi PKI.
Mendekati Presiden Soekarno.
b. Politik luar negeri Indonesia yang lebih condong pada blok timur
Pada masa demokrasi terpimpin, indonesia menganut politik NEFO, sehingga PKI dapat memperoleh dukungan dari Cina dan Unisoviet.

c. Konsep Naskom (Nasionalis, Agama, Komunis)
Dengan konsep ini, PKI dapat memperkuat kedudukannya di Indonesia, sehingga PKI memiliki kekuatan yang sangat besar untuk mengadakan aksi kudeta.

B. Proses Terjadinya Peristiwa G 30S/PKI
Para pimpinan PKI telah mengalami pertemuan rahasia selama beberapa kali untuk menyusun rencana kudeta pada tanggal 30 September 1965. Gerakan ini secara fisik dilakukan oleh Kolonel Untung. Pada tanggal 1 Oktober 1965 dini hari, klonel untuk memerintahkan anggotanya untuk menculik, menyiksan dan membunuh 7 perwira tinggi AD, yaitu :
Letnan Jendral Ahmad Yani yang menjabat sebagai Mentri I Panglima Angkatan Darat.
Mayor Jendral R. Soeprapto yang menjabat sebagai Deputi II Panglima Angkatan Darat.
Mayor Jendral Haryono Mas Tirtodarmo yang menjabay sebagai Deputi III Panglima Angkatan Darat.
Mayor Jendral Suwondo Parman yang menjabat sebagai Asisten I Panglima Angkatan Darat.
Brigadir Jendral Donald Izaus Panjaitan (Asisten IV Panglima Angkatan Darat).
Brigadir Jendral Soetoyo Siswomihardjo (Inspektur Kehakiman Ioditur).
Letnan Satu Piere Andreas Tendean (Ajudan Jendral A.H. Nasution).
Jendral A.H. Nasution behasil menyelamatkan diri setelah kakinya tertembak, tetapi putrinya Ade Irma Suryani ditembak kemudian gugur. Korban lainnya adalah Letanan Polisi Karel Satsuit Tubun yang gugur pada saat melakukan perlawanan terhadap gerombolan yang berusaha menculik jendral A.H. Nasution. PKI juga menyerbarkan pengruhnya di berbagai daerah dan mengumumkan berdirinya Dewan Revolusi melalui siaran berita RRI di Yogyakarta yang dilakukan oleh Letnan Kolonel Untung.

C. Persaingan PKI dengan Angkatan Darat
Angkatan Darat sebagai kekuatan pertahanan negara memiliki kepentingan untuk mempertahanakan ideologi Pancasila dari berbagai ancaman, baik dari dalam maupun dari luar, sedangkan dari pihak PKI memiliki kepentingan untuk mendirikan negara komunis. Persaingan yang menjadi di antara mereka dapat dilihat dalam hal-hal berikut ini,
Tindakan provokasi yang dilakukan PKI yaitu,
Menghasut kaum tani dan buruh untuk mengambil alih tanah luas milik perkebunan.
Menggalang demonstrasi menuntut kenaikan upah diperkebunan dan pabrik-pabrik.
Melakukan penyerangan baik secara politis maupun kekerasan terhadap berbagai kelompok yang di nilai antikomunis.
Pada Januari 1965, PKI mengajukan gagasan agar buruh dan petani dipersenjatai dan menjadi angkatan kelima. Tujuan PKI melakukan hal itu adalah untuk menggalang kekuatan menghadapi Nekolim Inggris dari dalam Dwikora.
Pada bulan Mei 1965, PKI mengeluarkan desas-desus munculnya Dewan Jendral dalam Angkatan Darat.
Tindakan Angkatan Darat dalam menghadapi PKI antaralain,
Pada bulan September 1965, Panglima Ankatan Darat memperingatkan Presiden untuk berhhati-hati terhadap tindakan yang dilakukan PKI.
Angkatan Darat secara tegas menentang pembantukan Kabinet Gotong-Royong. Sebab melalui kabinet tersebut, PKI dapat bertindak seluas-luasnya tanpa ada pembatasan.
Angkatan Darat secara tegas menolak gagasan angkatan kelima.
Panglima Angkatan Darat berusaha meyakinkan Presiden akan kesetiaan mereka terhadap masyarakat dalam menghadapi desas-desus munculnya Dewan Jendral
D. Penumpasan G 30S/PKI
Pada tanggal 1 Oktober 1965, dilakukan operasi penumpasan G 30S/PKI yang dipimpin oleh Mayjen Soeharto. Ada beberapa langkah penting yang dlakukan dalam penumpasan tersebut yaitu,
Menetralisir pasukan yang bearada di Medan Merdeka yang dimanfaatkan PKI. Pasukan yang dimafaatkan oleh PKI berasal dari Batalyon 503/Brawijaya dan Batalyon 545/Diponegoro. Kedua pasukan tersebut akhirnya berhasil ditarik mundur dan berhasil disadarkan dari pengaruh PKI.
Pasukan RPKAD berhasil menduduki kembali gedung RRI pusat, gedung telekomunikasi, dan mengamankan seluruh wilayah Medan Merdeka tanpa terjadi bentrokan senjata atau pertumpahan darah.
Pasukan Batalyon 238 Kujang/Siliwangi berhasil menguasai Lapangan Banteng dan mengamankan Markas Kodam V/Jaya.
Batalyon I Kavaleri berhasil mengamankan BNI Unit I dan percetakan uang di daerah kebayoran.
Pada tanggal 2 Oktober 1965 pasukan RPKAD berhasil menduduki Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma dengan batuan Batalyon 238 Kujang/Siliwangi dan Batalyon I Kavaleri.
Pembersihaan kekampung-kampung disekitar Lubang Buaya dari pengaruh PKI.
Pada tanggal 3 Oktober 1965 berhasil ditemukan jenazah para Jendral yang menjadi korban G 30S/PKI yang kemudian dibersihkan dan disemayamkan di Markas Besar Angkatan Darat dan baru dimakamkan pada tanggal 5 Oktober 1965.
Untuk menentramkan segala ketakutan dan kegelisahan masyarakat, dilakukan siaran RRI yang menghimbau agar rakyat tetap tenang dan waspada.

E. Penumpasan G 30S/PKI di Jawa Tengah dan Yogyakarta
Gerakan G30S/PKI DI Jakarta telah memengaruhi munculnya pemberontakan-pembenrontakan yang lainya di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Pemimpin PKI di berbagai daerah di Jawa Tengah mengumumkan ikut mendukung Gerakan 30 September yang diumumkan melalui siaran Radio Republik Indonesia.
a. Pengaruh G 30S/PKI di Jawa Tengah
Kolonel Suhirman yang merupakan Asisten Kodam VII/Diponegoro berhasi menguasai markas Kodam VII/Diponegoro di Jawa Tengah serta menunjuk beberapa orang sebagai pimpinan di beberapa daerah seperti Mayor Supardi memimpin pasukan di Salatiga dan Mayor Kadri memimpin pasukan di Solo. Mereka juga menempatkan pasukan di beberapa tempat strategis seperti di Markas Kodam Diponegoro, RRI, dan telekomunikasi.
Letnan Kolonel Sastrobroto mengambil alih pimpinan Kodam VII/Diponegoro dan beberapa tempat seperti,
1) Maraks Kodam Resort Militer 071/Purwokerto yang di pimpin oleh Kepala Staf Letnan Kolonel Soemitro.
2) Makorem 072/Yogyakarta yang dipimpin oleh Kepala Seksi 5 Mayor Mulyono.
3) Markas Brigade Infantri 6 yang dipimpin oleh Komandan Kompi Markas Kapten Mintraso.

b. Pengaruh G 30S/PKI di Yogyakarta
Pada tanggal 1 Oktober 1965 Mayor Mulyono mengumumkan dukunganya terhadap G 30S/PKI. Mereka berhasil menguasai Makorem 072 dan menculik Letnan Kolonel Sugiono. Aksi yang mereka lakukan pertama-tama mengeluarkan perintah agar seluruh rakyat Yogyakarta mendukung G 30S/PKI, membagi-bagikan senjata kepada anggota veteran setempat, serta melakukan demonstrasi secara besar-besaran bersama dengan organisasi massa di depan Makorem 072 untuk mengatakan dukungannya terhadap G 30S/PKI.

c. Pengaruh G 30S/PKI di Solo
Pada tanggal 2 Oktober 1965 Walikota Solo Oetomo Ramelan melalui siaran di RRI menyatakan dukungannya terhadap G30S/PKI. Mereka menduduki tempat-tempat strategis seperti kantor RRI, telekomunikasi, dan bank-bank negara. Gerkan operasi penumpasan dimulai pada tanggal 2 Oktober 1965 dan berhasil merebut RRI, markas Kodam Diponegoro, dan kota-kota di Jawa Tegah yang telah dikuasai oleh PKI.

F. Faktor Penyebab Kegagalan Pemberontakan G 30S/PKI
Kesalahan perhitungan waktu oleh PKI.
Rasa percaya diri yang amat tinggi oleh PKI.
Kekacauan pada komando militer, sementara PKI berhadapan dengan ABRI, khususnya AD yang sangat mantap kemampuan tempurnya.
Adanya kebencian masyarakat terhadap tindakan PKI.
Tidak adanya reson dari para simpatisan PKI terhadap perubahan yang serba cepat dan kurang terkodinir.

G. Dampak Peristiwa G30S/PKI
Peristiwa G30S/PKI 1965 yang terjadi di Indonesia telah memberi dampak negatif dalam kehidupan sosial dan politik masyarakat Indonesia yaitu,
Dampak politik
Dampak Ekonomi

H. Beberapa Pendapat Mengenai G30S/PKI
Adapun pendapat-pendapat tersebut yaitu sebagai berikut,
Pandangan yang menegaskan bahwa pelaku utama dan dalang G30S/PKI adalah PKI.
Pandangan yang kedua menegaskan bahwa G30S/PKI itu adalah bentuk kompirasi.
Pandangan yang mengatakan bahwa G30S/PKI itu terjadi karena konflik intern di tubuh TNI AD.

I. Proses Peralihan Kekuasaan Politik Setelah Peristiwa G30S/PKI
Setelah super semar diumumkan, perjalanan politik di Indonesia mengalami masa transisi. Kepemimpinan Soekarno kehhilangan supermasinya. MPRS kemudian meminta Presiden Soekarno untuk mempertanggungjawabkan hasil pemerintahannya, terutama berkaitan dengan G30S/PKI. Dalam Sidang Umum MPRS tahun 1966, Presiden Soekarno memberikan pertanggung jawaban pemerintahannya, khususnya mengenai masalah yang menyangkut peristiwa G30S/PKI. Sidang Istimewa MPRS dilakukan pada tanggal 7 sampai 12 Maret 1967.

Jumat, 04 Mei 2012

Tak Akan Sendiri

Disaat kita terjatuh selalu ada yang membantu kita entah itu keluarga, sahabat, teman dan someone special. Dimanapun kita berada saat kesusahan kita dibantu seseorang yang tidak kita kenal itu menjadi suatu awal perkenalan yang lama-lama akan menjadi keakraban. Terpuruk dalam kegagalan itu memang sungguh menyakitkan tetapi selama kita masih memiliki kerabat, kita bisa merubah kegagalan itu menjadi sebuah kesuksesan yang sangat indah. Ketika kita kehilangan seseorang yang sangat kita sayang itu hal yang sangat wajar karena tidak selamanya kita dapat menyayangi seseorang dengan sepenuhnya. Seseorang yang meninggalkan kita itu mungkin hanyalah sekedar menghilang sesaat dan mungkin nantinya akan kembali lagi ke kita dengan wujud orang lain, bisa dikatakan mati satu tumbuh seribu. Maka janganlah kita terpuruk dalam kesendirian karena di dunia kita TAK AKAN SENDIRI.

Masa Putih Abu-Abu

Masa SMA itu sungguh menyenangkan, dimana kita telah beranjak dewasa dan menemukan jati diri kita. Yang dulunya manja-manja sekarang harus berubah menjadi mandiri. Awal masuk SMA memanglah sangat asing dulunya mepakai putih biru kini telah memakai putih abu-abu, dan dari pakaian itulah yang membuat kita sadar akan kedewasaan. Ospek yang harus dijalani itu menuntun kita dalam proses kedewasaan dan kemandirian membentuk karakter kita masing-masing. Aktivitas yang dijalani semakin berat dan semakin luas serta pengalaman pun kini telah banyak didapat. Ini semua merupakan awal dimana kita nantinya akan terjun ke dalam masyarakat luas. Terjun ke dalam dunia masyarakat itu memang sungguh sulit membutuhkan penyesuaian yang panjang, harus pintar-pintar memilih pergaulan yang baik didalam masyarakat. Bersyukurlah kita dapat memiliki dan menjalani masa-masa yang memang sebagian besar mengalaminya.
Janganlah takut bergaul dan Janganlah salah pilih pergaulan! Be the best guys :)